Pengertian
Semiotika Menurut Para Ahli - Kajian semiotika sampai sekarang telah
membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika
signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda
yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi,
yaitu pengirim, penerima kode (sistem kerja), pesan, saluran komunikasi, dan
acuan (hal yang dibicarakan) (Jakobson, 1963, dalam Hoed, 2001:140). Semiotika
signifikasi memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu
konteks tertentu.
Semiotika
adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah
perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan di kehidupan ini, di
tengah-tengah manusia dan bersama dengan manusia. Semiotika, atau dalam istilah
Barthes, semiologi pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan
(humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak
dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai
berarti bahwa obyek-obyek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana
obyek-obyek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem
berstruktur dari tanda (Barthes, 1988:179).
Istilah
semiotika secara etimologis berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “
tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvesi
sosial yang terbangun sebelumnya, dapat mewakili sesuatu yang lain. Dan secara
terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
sederetan luas obyek-obyek, peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda ( Eco,
1979 dalam Sobur, 2001 ).
Pengertian
semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial memahami dunia
sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut “tanda” dengan
demikian semiotika mempelajari hakekat tentang keberadaan tanda, baik itu
dikonstruksikan oleh simbol dan kata-kata yang digunakan dalam konteks sosial
(Sobur, 2003:87). Semiotika dipakai sebagai pendekatan untuk menganalisa suatu
baik itu berupa teks gambar ataupun symbol di dalam media cetak ataupun
elektronik. Dengan asumsi media itu sendiri dikomunikasikan dengan simbol dan
kata.
Interprestasi terhadap sesuatu hal yang ada dalam suatu realitas kehidupan yang didalamnya terdapat simbol – simbol atau tanda, kemudian akan di apresiasikan dan dikonstruksikan ke dalam suatu media pesan bisa berupa teks, gambar ataupun film. Dalam mempersepsikan realitas di dunia akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang, hal tersebut nantinya akan banyak menentukan hasil interprestasi terhadap suatu hal.
Analisis semiotika modern dikembangkan oleh Ferdinand De Saussure, ahli linguistik dari benua Eropa dan Charles Sanders Pierce, seorang filosof asal benua Amerika. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi yang membagi tanda menjadi dua komponen yaitu penanda ( signifier ) yang terletak pada tingkatan ungkapan dan mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti huruf, kata, gambar, dan bunyi dan komponen yang lain adalah petanda (signified) yang terletak dalam tingkatan isi atau gagasan dari apa yang diungkapkan, serta sarannya bahwa hubungan kedua komponen ini adalah sewenang-wenang yang merupakan hal penting dalam perkembangan semiotik. Sedangkan bagi pierce, lebih memfokuskan diri pada tiga aspek tanda yaitu dimensi ikon, indeks dan simbol (Berger, 2000:3-4).
Semiotika merupakan ilmu yang membahas tentang tanda. Terbentuk dari sistem tanda yang terdiri dari penanda dan petanda. Meskipun bahasa adalah bentuk yang paling mencolok dari produksi tanda manusia, diseluruh dunia sosial kita juga didasari oleh pesan-pesan visual yang sama baiknya dengan tanda linguistik, atau bahkan bersifat eksklusif visual.
Demikian penjelasan pengertian semiotika menurut para ahli. Hal-hal yang memiliki arti simbolis tak terhitung jumlahnya dalam sebuah film. Kebanyakan film memberikan setting arti simbolik yang penting sekali. Dalam setiap bentuk cerita sebuah simbol adalah sesuatu yang konkret yang mewakili atau melambangkan.
Interprestasi terhadap sesuatu hal yang ada dalam suatu realitas kehidupan yang didalamnya terdapat simbol – simbol atau tanda, kemudian akan di apresiasikan dan dikonstruksikan ke dalam suatu media pesan bisa berupa teks, gambar ataupun film. Dalam mempersepsikan realitas di dunia akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang, hal tersebut nantinya akan banyak menentukan hasil interprestasi terhadap suatu hal.
Analisis semiotika modern dikembangkan oleh Ferdinand De Saussure, ahli linguistik dari benua Eropa dan Charles Sanders Pierce, seorang filosof asal benua Amerika. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi yang membagi tanda menjadi dua komponen yaitu penanda ( signifier ) yang terletak pada tingkatan ungkapan dan mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti huruf, kata, gambar, dan bunyi dan komponen yang lain adalah petanda (signified) yang terletak dalam tingkatan isi atau gagasan dari apa yang diungkapkan, serta sarannya bahwa hubungan kedua komponen ini adalah sewenang-wenang yang merupakan hal penting dalam perkembangan semiotik. Sedangkan bagi pierce, lebih memfokuskan diri pada tiga aspek tanda yaitu dimensi ikon, indeks dan simbol (Berger, 2000:3-4).
Semiotika merupakan ilmu yang membahas tentang tanda. Terbentuk dari sistem tanda yang terdiri dari penanda dan petanda. Meskipun bahasa adalah bentuk yang paling mencolok dari produksi tanda manusia, diseluruh dunia sosial kita juga didasari oleh pesan-pesan visual yang sama baiknya dengan tanda linguistik, atau bahkan bersifat eksklusif visual.
Demikian penjelasan pengertian semiotika menurut para ahli. Hal-hal yang memiliki arti simbolis tak terhitung jumlahnya dalam sebuah film. Kebanyakan film memberikan setting arti simbolik yang penting sekali. Dalam setiap bentuk cerita sebuah simbol adalah sesuatu yang konkret yang mewakili atau melambangkan.
http://pustakakomunikasi.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar