A. Pengertian Sinyal
Sinyal adalah
besaran yang berubah dalam waktu dan atau dalam ruang, dan membawa suatu
informasi. Berbagai contoh sinyal dalam kehidupan sehari-hari : arus atau tegangan
dalam rangkaian elektrik, suara, suhu. Representasi sinyal berdasarkan
dimensinya dibagi menjadi Dimensi-1 (contoh : sinyal audio), Dimensi-2 (contoh
: citra), Dimensi-3 (contoh : video). Suatu sinyal mempunyai beberapa informasi
yang dapat diamati, misalnya amplitudo, frekuensi, perbedaan fase, dan gangguan
akbiat noise, untuk dapat mengamati informasi tersebut, dapat digunakan secara
langsung peralatan ukur elektronik seperti osciloskop, spektrum analyser. Pengolahan
sinyal adalah suatu operasi matematik yang dilakukan terhadap suatu sinyal
sehingga diperoleh informasi yang berguna. Dalam hal ini terjadi suatu
transformasi. Pengolahan sinyal analog memamfaatkan komponen-komponen analog,
misalnya dioda, transistor, op-amp dan lainnya. Pengolahan sinyal secara
digital menggunakan komponenkomponen digital, register, counter, dekoder,
summuninh, mikrokontroler, dan lainya. Sistem didefinisikan sebagai pemroses
sinyal. Sistem biasanya dilukiskan sebagai sebuah kotak yang memiliki dua panah
merepresentasikan sinyal. Panah masuk adalah sinyal masukan yang akan diproses,
sedangkan panah keluar merepresentasikan sinyal hasil pemrosesan.
Elemen-Elemen Dasar Sistem DSP (Pengolahan Sinyal Digital)
Keuntungan
Pemrosesan sinyal secara digital:
_ Untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah
dibandingkan sinyal
analog.
Untuk media penyimpan digital dapat digunakan elemen memori: flash
memory, CD/DVD, hard disk. Untuk menyimpan
sinyal analog dapat digunakan pita
tape
magnetik.
_ Sinyal digital kebal terhadap noise, karena bekerja pada level
tegangan logika “1”
dan
“0”
_ Lebih kebal terhadap perubahan temperatur
_ Lebih muda memprosesnya, secara teori tidak ada batasannya,
tergantung dari
kreativitas
dan inovasi perancang.
Kelemahan
sinyal digital:
_ Dapat Terjadi kehilangan informasi akibat pembulatan saat
kuantisasi dan
filtering
saat pembalikan kembali ke sinyal analog.
_ Diperlukan waktu proses yang lebih lama dibandingkan sinyal
analog, perlu
waktu
sampling dan rekonstruksi ulang.
Klasifikasi
Sinyal
a. Sinyal waktu kontinyu dan sinyal
waktu diskrit
Sinyal waktu
kontinyu yaitu sinyal yang terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu
waktu t, dimana t adalah
bilangan riil. Sedangkan sinyal waktu diskrit adalah sinyal
yang terdefinisi hanya pada nilai waktu diskrit n,
dimana n adalah bilangan bulat.
b. Sinyal
analog dan sinyal digital
Sinyal analog
adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang
membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Sinyal digital
merupakan
sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1.
c. Sinyal riil
dan sinyal kompleks
Sinyal riil
merupakan sinyal yang bersifat riil untuk semua variabel. Sedangkan sinyal
kompleks
merupakan sinyal yang mempunyai nilai yang kompleks, ada faktor nilai
imajiner.
d. Sinyal
deterministik dan sinyal random
Sinyal
deterministik adalah sinyal yang keseluruhan nilainya dapat ditentukan
dengan suatu
persamaan matematis, contohnya sinyal sinus. Sedangkan sinyal
random
mempunyai nilai random atau tidak diketahui dengan pasti untuk waktu
yang
diberikan, contohnya noise tegangan pada penguat.
e. Sinyal
ganjil dan sinyal genap
f. Sinyal
periodik dan sinyal non-periodik
Sinyal
periodik yaitu sinyal yang mengalami pengulangan bentuk yang sama pada
selang waktu
tertentu. Secara matematis, sinyal waktu kontinyu dinyatakan periodik
jika dan hanya
jika :
Konsep Frekuensi
Semua sinyal dalam pengolahan sinyal
dapat didekati dengan model dasar sinyal sinus.
Suatu sinyal sinusoidal analog/kontinu
dapat dinyatakan dengan persamaan matematik:
DAFTAR PUSTAKA
1). I Made Wiryana, SSi, SKom, MSc, “Pengolahan Sinyal Digital”, Artikel DSP, Universitas Gunadarma, http://nakula.rvs.uni-bielefeld.de/made/artikel/dsp_02 (download : 16 Juni 2010).
2). Dag Stranneby dan William Walker, “Digital Signal Processing and Aplication”, jilid 2, Charon Tec Pvt, Ltd,Chennai, India. Hal 41.
3). Dennis Roddy dan Jhon coolen, 2001. Komunikasi Elektronik, Erlangga. Jakarta, hal 34.
Bermanfaat sekali artikel nya, terimakasih ya gan info nya.
BalasHapusJual Lift thank
BalasHapusPayudara anda betulan kencang?
Hapusmantap2
BalasHapusoalah seperti itu toh sinyal digital itu
BalasHapus