Langsung ke konten utama

Dasar-dasar FPGA

     

     A.   Pengertian
FPGA merupakan kepanjangan dari Field Programmable Gate Array yaitu programmable device besar yang tersusun atas modul-modul logika independen yang. dapat di konfigurasi oleh pemakai yang di hubungkan melalui kanal-kanal routing yang dapat di program. Field Programmable Gate Array (FPGA) mempunyai kelebihan sebagai berikut :
– Dikonfigurasi oleh End User
– Tidak memerlukan proses Fabrikasi
– Tersedia solusi yang mendukung chip customized VLSI
• Mampu menimplementasikan logic circuit, instant manufacturring,
very-low cost prototype
• Pemrograman yang singkat untuk fungsi dan kemampuan yang setara dengan ASIC FPGA ini sendiri juga merupakan IC tipe HDL yang mana pemakai dapat mendesain hardware sesuai yang diinginkan di dalam IC FPGA. Sedangkan perkembangan FPGA pada saat ini berlangsung dengan cepat dan dewasa ini terdapat bermacam-macam keluarga FPGA dengan kebutuhan perancangan dan perangkat perancangan ( design tools ) yang berbeda. Xilinx merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi FPGA disamping perusahaan lain yang juga memproduksi FPGA seperti ACTEL dan
PLESSEY Semiconductor. Xilinx sendiri memproduksi beberapa jenis FPGA yaitu VIRTEX, SPARTAN, XC3000, XC4000 dan XC5000.

     B.   Arsitektur FPGA
Secara umum arsitektur bagian dalam dari IC FPGA terdiri atas tiga elemen utama yaitu Input/Output Blok ( IOB ), Configurable Logic Block (CLB) dan Interkoneksi. Configurable Logic Blocks :
– Look up table based complex structure
– Implement the sequential circuit
Programmable Interconnect :
– Berisi wire segments dan programmable switches
– Menghubungkan anata Configurable Logic Blocks yang berbeda
Input/output block :
– Sebagai interface antara external package pin dari device dan internal user logic



Fungsi logika dan interkoneksi FPGA ditentukan oleh data yang tersimpan pada sel memori statik internal. Ada beberapa cara untuk membuat data konfigurasi ke dalam sel memori ini, baik yang dilakukan secara otomatis pada waktu catu daya diberikan maupun dengan membaca konfigurasi data dari eksternal Serial atau byte Paralel PROM (mode master) atau Data dapat dituliskan pada FPGA dari eksternal device ( mode slave dan peripheral).

     C.   Proses Implementasi FPGA
FPGAs diimplementasikan dengan efficient CAD systems Design Entry dapat dilakukan dengan cara
Schematic capture program, VHDL / Verilog
Logic Optimization
-          Memodifikasi Boolean Expression untuk mengooptimalkan penggunaan
-          Logic berbasis area dan kecepatan atau kombinasi keduanya
Technology Mapping
-          Transformasi dari Boolean Expression atau VHDL kedalam bentuk circuit pada
FPGA logic blocks
-          Area optimization – meminimalkan penggunaan block
-          Delay optimization – meminimalkan jumlag stage pada critical path
Placement
-          After mapping the circuit into logic blocks placement algorithms are used to place
-          each block in the FPGA’s array
-          Typically these minimize the total length of interconnect required for placement
Routing software
-          Mengatur FPGA’s wire segments dan menentukan programmable switches untuk menghubungkan antar FPGA blocks
-          Memastikan 100% connections telah terbentuk
-          Meminimalkan propagation delay pada time-critical connections
Programming unit
-          Mengkonfigurasi chip setelah placement & routing step tuntas
-          Keseluruhan proses memakan waktu antara beberapa menit sampai beberapa jam

Programmable Logic - Design Flow
Design Entry dengan cara schematic, ABEL, VHDL, dan/atau Verilog.
Implementation yaitu Placement & Routing dan bitstream generation. Juga, analyze
timing, view layout,
Download meng-upload bitstream ke Hardware (FPGA chip)


Aplikasi FPGA
Prototyping
– Ideal untuk aplikasi pembuatan prototype
On-site re-configuration of hardware
– Untuk aplikasi hardware yang bisa dikonfigurasi ulang secara cepat
FPGA-based computation engines
FPGA sebagai processor aplikasi computasi


     D.   Pemrograman IC FPGA
     


DAFTAR PUSTAKA
     1. Kevin Skahill, “VHDL for Programmable Logic”, Addison Wesley
     2. M. Morris Mano & C. Kime, “Logic and Computer Design Fundamentals” Prentice       Hall
     3. Stefan Sjoholm & L. Lindh, “VHDL for Designers” Prentice Hall


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banana Pi

Banana Pi adalah komputer mini yang merupakan kloning dari Raspberry Pi. Meski disebut sebagai kloning, komputer mini Banana Pi ini memiliki spesifikasi dan kinerja yang jauh lebih tinggi dari Raspberry Pi. Banana Pi ini ditawarkan dengan harga yang terjangkau, yakni $57 atau sekitar Rp 650 ribu saja. Banana Pi ini mengusung konsep yang sama dengan Raspberry Pi, yakni single-board dengan konsumsi daya rendah. Seperti halnya Raspberry Pi, Banana Pi ini juga menawarkan kemudahan pengguna untuk merakit dan mengembangkan PC sesuai dengan kebutuhan atau yang sering disebut DIY (Do it Yourself). Seperti yang kita ketahui, komputer mini Raspberry Pi mengusung spesifikasi yang terbatas, yakni chipset Broadcom BCM2835 yang mengusung prosesor single-core ARM11 berkecepatan 700MHz yang didukung oleh memori RAM sebesar 512MB. Jelas, kinerja yang ditawarkan oleh Raspberry Pi ini cukup terbatas. Lalu bagaimana dengan Banana Pi? Komputer mini kloning Raspberry Pi ini mengusung spesifikasi

Flowchart Lift

Penjelasan dari flowchart lift yang diatas adalah sebagai berikut: Untuk memulai suatu diagram alur atau sering kita sebut “Flowchart” adalah “START” Lalu setelah itu untuk memproses nya adalah lift selalu standby di tempat tersebut. Selanjutnya kita input data nya misalkan “Cek Tombol” pilihan anda Jika “Ada Perintah” NO maka lift loop, artinya lift tetap standby Namun jika “Ada Perintah YES maka anda menentukan “Tombol/Lantai” yang anda tuju. Jika anda memilih tombol “UP” maka lift akan “Naik” Jika anda memilih tombol “Down” maka lift akan turun, Namun jika memilih tombol “Down” maka lift akan loop arti nya lift akan tetap standby. Setelah itu adalah “Cek Tujuan” anda ingin ke lantai berapa? Misalkan lantai paling atas yaitu 5, maka pilih perintah tekan tombol 5. Jika YES maka lift akan “UP” artinya naik. Sesudah “Sampai Tujuan” lantai 5, maka jika YES “Pintu Terbuka”. Namun jika NO maka lift akan mengecek tujuan selanjutnya. Kalau sudah sampa

Pengolah Sinyal Digital

A. Pengertian Sinyal Sinyal adalah besaran yang berubah dalam waktu dan atau dalam ruang, dan membawa suatu informasi. Berbagai contoh sinyal dalam kehidupan sehari-hari : arus atau tegangan dalam rangkaian elektrik, suara, suhu. Representasi sinyal berdasarkan dimensinya dibagi menjadi Dimensi-1 (contoh : sinyal audio), Dimensi-2 (contoh : citra), Dimensi-3 (contoh : video). Suatu sinyal mempunyai beberapa informasi yang dapat diamati, misalnya amplitudo, frekuensi, perbedaan fase, dan gangguan akbiat noise, untuk dapat mengamati informasi tersebut, dapat digunakan secara langsung peralatan ukur elektronik seperti osciloskop, spektrum analyser. Pengolahan sinyal adalah suatu operasi matematik yang dilakukan terhadap suatu sinyal sehingga diperoleh informasi yang berguna. Dalam hal ini terjadi suatu transformasi. Pengolahan sinyal analog memamfaatkan komponen-komponen analog, misalnya dioda, transistor, op-amp dan lainnya. Pengolahan sinyal secara digital menggunakan komponenkompone