Network Troubleshooting
I.
Tujuan
Praktikan mampu
menganalisis dan menyelesaikan troubleshooting pada jaringan Komputer atau
internet.
II.
Keperluan
a. Komputer dengan OS Linux
Fedora Core 5 dan WindowsXP
b. Repository fedora core 5
c. Praktikan sudah pernah
menggunakan command line (CLI) di Linux dan Command Prompt di Windows
III. Dasar Teori
Dalam
menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah menguasai
beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan dengan
jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol
protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan
lainnya. Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya
teknologi baru Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer
khususnya layer Fisik (layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum
network troubleshooting ini, praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan
jaringan yang sederhana dengan memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan
services jaringan pada sistem opesasi Windows dan Linux.
IV.
Langkah langkah Praktikum
A.
Windows OS
Praktikan
mencoba memahami dan memanfaatkan tools tools jaringan sepert nslookup, ping,
tracert, pathping, netdiag, ipconfig.
1.
ipconfig
ipconfig
merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh sebuah
komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools lainnya,
sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa
konfigurasi yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP
sudah valid. Opsi yang dipraktekkan : ipconfig, ipconfig/all,
ipconfig/release, ipconfig/renew
2.
ping
Digunakan
untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP. Pada
jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah
penyelesaikan troubleshooting jaringan. Opsi yang dipraktekkan : ping
ipgateway, ping ipdnsserver, ping -t
Ipserver Beberapa pesan
yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain : TTL
Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk
berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live),
gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping Destination
Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan,
biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default
gateway, atau router/hop diatasnya. Request Timed Out :
artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang
sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan
oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target). Ping
request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada
pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena
setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server
terganggu/terputus.
3.
nslookup
nslookup
digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan query untuk memetakan
suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools nslookup juga dapat
digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns (nameserver) yang bertanggung
jawab terhadap suatu domain. Opsi yang dipraktekkan : nslookup ugm.ac.id,
nslookup (enter) lalu set
query=mx atau
set query=ns
4.
tracert
Tracert
singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routing
perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server)
lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju
server target. Opsi yang digunakan : tracert ipserver/domain, tracert –d
ipserver/domain
5. pathping
Merupakan tools pada windows yang digunakan untuk mengukur network
latency dan network loss (dalam persentase) pada hop tertentu diantara alamat
asal dan alamat tujuan. Opsi yang digunakan : pathping -n ipserver/domain
6. Netstat
Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan,
antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada
Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi. Opsi yang
dipraktekkan: netstat -rn, netstat –an
Troubleshooting
Network yang paling sering terjadi pada Windows
Koneksi
Internet Terputus, apa yang harus dilakukan ?
Beberapa langkah yang
sebaiknya diikutin adalah sebagai berikut :
Step 1: Cek nyala
lampu pada Ethernet dan kabel Ethernet
·
Jika tidak ada tanda koneksi, check kabelnya
·
Cek juga lampu pada hub/switch termasuk powernya.
Step 2: Pastikan,
setting ip,dns dan default gw sudah dikonfigurasi dengan tepat.
·
gunakan ipconfig, ipconfig/all untuk memeriksa.
·
gunakan ipconfig/release, ipconfig/renew untuk jaringan yang
menggunakan dhcp.
Step 3: Ping Default
Gateway
·
ip default gateway dapat dilihat melalui perintah ipconfig
Step 4: Ping DNS dan
proxy server (jika policy jaringan harus menggunakan proxy)
Step 5: Jika semuanya
berhasil, ping dan tracert ke ipserverdns dan ipserverproxy
Step 6: Jika semuanya
berhasil, coba ping dan tracert ke situs luar spt
www.google.com
B. Linux OS
Mirip dengan pada
Sistem Operasi Windows, pada Linux juga terdapat beberapa tools atau utility
yang fungsinya hampir sama untuk mengatasi berbagai masalah pada jaringan.
Misalnya :
1. ifconfig
Digunakan untuk
menampilkan atau melakukan setting TCP/IP pada interface jaringan yang kita
miliki. Beberapa option yang coba dipraktekkan, ifconfig, ifconfig -a, ifconfig
eth0
2. mii-tools dan
ethtool untuk memeriksa status koneksi dan teknologi yang
disupport oleh sebuah
kartu jaringan. Jika terasa jaringan agak melambat, kita dapat manfaatkan
checking error oleh ethtool Dengan menggunakan option -S pada command ethtool
spt :
3. Command netstat -i
juga dapat digunakan untuk memeriksa jumlah packet error pada suatu interface
4. Kadang kala untuk
keamanan sebagai admin, kita perlu mendaftarkan MAC address masing masing
komputer yang dapat dilihat menggunakan command ifconfig -a atau arp -a (untuk
mac address komputer yang terhubung ke computer kita)
5. Sama seperti pada
Sistem Operasi Windows, tools Ping di Linux digunakan untuk
testing koneksi
terhadap suatu titik (server/komputer) Pesan pesan yang ditampilkan jika tidak
ada replay, sama dengan hasil ping di Windows
6. Selain menggunakan
ping, untuk melakukan test koneksi dapat juga dilakukan dengan menggunakan
telnet ke host dan port TCP suatu server. Misalnya melakukan telnet ke port
22(SSH) suatu server Untuk keluar dari perintah tersebut, tekan CTRL + ] , kemudian
ketikkan quit. Jika muncul connection refuced, ada dua kemungkinan :
− Services
TCP yang kita coba terhubung, belum aktif atau tidak running
− Ada
firewall yang memblok koneksi ke protokol TCP tersebut..
7. Untuk memeriksa
layanan aplikasi berbasis web pada sebuah server, dapat
menggunakan utilitas
curl, dengan option -I pada command curl, dapat diperoleh
aplikasi yang berjalan
pada sebuah webserver.
8. Selain menggunakan
curl, tools lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya permalahan pada
jaringan atau server adalah “netstat -an “. Perintah ini akan menampilkan
komunikasi atau layanan yang berjalan pada sebuah komputer/server. Misalnya
untuk menampilkan jumlah koneksi yang sedang terjadi antara komputer kita dengan komputer/server lain dapat menggunakan command berikut :
9.
Secara default sistem operasi fedora akan menjalankan firewall secara otomatis ketika
dinyalakan. Untuk upaya troubleshooting jaringan, sebaiknya services firewall
(iptables) dinonaktifkan terlebih dahulu.
10.
Tools “traceroute” fungsinya sama dengan tools “tracert” di Sistem Windows, digunakan
untuk testing link koneksi terhadap server tertentu. Tracert maupun traceroute
menggunakan protokol icmp. Pesan pesan yang mungkin muncul pada hasil
traceroute
Hasil
|
Penjelasan
|
*
* *
|
Tanda bintang
“* * *” artinya bahwa respons time untuk menuju router
atau hop
selanjutnya sudah habis, respons time untuk perintah traceoute
adalah 5
detik. Hal ini dapat disebabkan oleh.
> Router
yang ingin dilalui tidak mengirimkan echo replay (didisable)
> Router
atau firewall pada titik tersebut melakukan blocking icmp.
> IP Alamat
Tujuan tidak aktif atau tidak melakukan respons
|
!H, !N, or !P
|
Tanda tersebut
menyatakan bahwa Host (komputer), network or protocol unreachable. Biasanya
karena koneksi router pada hop tersebut terputus.
|
!X or !A
|
Menyatakan
bahwa komunikasi dengan router dilakukan filtering
menggunakan
ACL (Access Control List)/
|
!S
|
Menyatakan
bahwa source atau komputer yang melakukan traceroute
gagal
mengirimkan frame. Biasanya masalah setting security pada level
kernel di
Linux
|
Contoh
:
11.
Selain traceroute, tools yang lebih powerfull adalah “mtr”. Dengan mtr dapat dilihat
jalur dan packet loss yang terjadi selama diperjalanan. Perintah: mtr www.google.com
, menghasilkan :
12. Tools
sederhana untuk menganalisa jaringan pada sistem operasi Linux seperti tcpdump,
juga dapat dilakukan untuk melihat traffic. Biasanya administrator menganalisa
traffic untuk mencari tahu apa saja yang sedang terjadi pada jaringannya.
13. Testing DNS
menggunakan tools nslookup, dig dan host
14. Untuk
melakukan scanning network dan system, tools yang paling banyak peminatnya
adalah nmap. Dengan nmap, kita dapat memeriksa suatu services pada server,
scanning client, dan scanning jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
1). John E Dickerson, Julie A Dickerson. Fuzzy Network Profiling for Intrusion Detection. Electrical and Computer Engineering department Iowa State University Ames.
2). O’Reilly. Learn Network step by step. Network troubleshooting tool 2004.
3). Matthew V. Mahoney, Philip K. Chan. PHAD: Packet Header Anomaly Detection for Identifying Hostile Network Traffic. Department of Computer SciencesFlorida Institute of Technology. Florida Institute of Technology Technical Report CS-2001-04
Komentar
Posting Komentar